"Susu putih hangat sudah tersedia mas" dalam sekejap kamu menghabiskannya dan tak lupa mengecup keningku. Aah kamu bisa saja untuk meluluhkan hatiku mas.
Walau usiamu sudah tidak muda lagi, tiap pagi kamu selalu memintaku
menyiapkan susu putih hangat untuk menghangatkan tubuhmu, dan kau
selalu mengecup keningku. Menyiapkan barang apa saja yang akan kamu bawa
dan kamu pakai untuk aktifitas kerja yang tak kenal lelah, membuat ku
menjadi berarti dalam hidup kamu, kamu selalu melibatkanku dalam setiap
langkah hidupmu.
"Mas, jangan lupa makan yaa, minum susu putihnya juga yaa sayang, disana
baik-baik lho yaa, sudah aku siapkan syal loreng hitam orange warna
kesukaan mu di tas yaa mas" dengan penuh semangat, aku mengantar suami
ku pergi untuk tugas luar kota. Warna orange warna yang
bikin cerah tiap nelihat syal yang pakai setiap berpergian.
Kali ini tugasmu ke kota Surabaya, kota kita bertemu 20 tahun yang lalu. Dua minggu di surabaya jauh darimu membuat ku kangen sama kamu mas, walaupun tiap hari tak pernah sekalipun kamu lupa untuk memberiku kabar. Kerja menjadi kapten tak pernah kamu mengeluh sekalipun, kerja buat keluarga dan 4 anak kita. Kamu juga tak pernah merasa terganggu dengan kecerewetanku, tiap bagi membangunkan kamu. Kangen marang sliramu kapten bhirawaku, kangen akan kehangatan dan kelembutan sikap mu, suara kamu semuanya aku kangen kaptenku.
Sehari tanpa kabar dari dirinya membuatku gelisah, kok tumben banget kok ngak kasih kabar ke aku yaa. Terdengar dering telepon segera aku angkat, "Dengan istri Kapten Bhirawa?" "Benar pak, ini dengan siapa?" "Maaf bu, harap segera ke Surabaya, Kapten Bhirawa tiba-tiba terkena serangan jantung bu" seketika aku matikan telepon. Satu jam kemudian aku beserta 4 anak ku sudah ada di ruangan instalasi suamiku. Suamiku tampak pucat dan sempat memberiku sepucuk surat cinta dan syal loreng kesayangannya untuk disimpan baik-baik dan dibaca saat dia telah tiada. "Makasih atas semuanya yaa istri ku tersayang, jaga anak-anak kita yaa, anak-anak jaga ibu kalian yaa, saling menyayangi yaa" dan setelah berpamitan, suamiku pergi untuk selama-lamanya meninggalkan kita semua. "Kapten Bhirawa, kulo kangen marang sliramu"
Cerita ini diikutsertakan pada Flash Fiction Writing Contest : Senandung Cinta
Huhuhuhu... ikut nangis ya...
BalasHapusiyaa mbak ikutan nangis bikinnya -_-
HapusLink tidak mengarah ke tujuan
BalasHapussilahkan direvisi
Terima kasih
siap pakdhe,di revisi :D
Hapusjiah -_-
Hapussok banget nih pakdhe -_-
haiyaa enak pakdhe kan gitu #disiplin :p
HapusKasian @.@
BalasHapusMenyedihkan @.@
Sukses kontesnyaaww
hohoho iyee mbak un, makasih :D
Hapussad ending.. hiks...
BalasHapuskapten Bhirawa saya sekarang malah nyasar ke JKT >.<
BalasHapusKisannya sediiiih. . .
BalasHapusTabah ya, Bu. :)
Sukses ngontesnya. . :)
aku yo kangen marang sliramu, nduk :D #eh
BalasHapusmoga menang ya, mba Niar :)
hmmm
BalasHapusthere were times when I was fascinated, amazed when visiting a blog or website
because that will add insight and knowledge I course. thanks for nice post
hickz,sedih gini nduk
BalasHapusTerimakasih banyak atas informasinya sangat bermanfaat….
BalasHapuskemarin ikut asian blogger ya ? :D|
BalasHapussalam kenal saya yang punya nurfalah(dot)com
padahal si kapten seing minum susu, tapi sakit jantung, nasib pejuang bangsa. bersabar ya bu. semua akan baek2 sj kok sepeninggalnya
BalasHapushahaha pejuang keluarga mas :p
Hapusmatur suwun pakdhe :D
BalasHapusmarang sliramu itu apa ya Niar?? liat wajahmu bukan artinya?? #nanyaserius
BalasHapusbukann mbak dhe, itu artinya aku kangen kamu :p
HapusYaaa.. Kenapa sih Niar.. Banyak banget penulis ff ini yg endingnya mesti sedih begitu.. huhuhu...
BalasHapus